Pernahkah Anda mendengar istilah stealer malware?
Banyak orang yang belum pernah mendengar istilah ini, padahal stealer malware adalah salah satu kejahatan siber yang paling meresahkan karena berhubungan erat dengan keuangan.
Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa malware adalah software yang sengaja dibuat untuk merusak perangkat yang dijangkiti olehnya.
Stealer malware merupakan salah satu jenis malware yang dirancang khusus untuk mencuri data transaksi untuk hal yang berhubungan dengan finansial. Malware ini biasanya menyusup melalui attachment pada email atau melalui file dari web mencurigakan.
Baca Juga : Apa Itu Clean Code? Bagaimana Dampaknya Bagi Perusahaan Kamu?
Data-data yang biasanya dicuri stealer malware melingkup:
- Data kartu kredit atau debit yang biasa digunakan untuk transaksi online.
- User ID dan password aplikasi.
- Password yang tersimpan otomatis di browser.
- Username dan password yang dikelola dalam perangkat.
- Akun pengguna, password FTP, dan screenshot dari desktop.
- Data yang tersimpan di perangkat (komputer, laptop, atau handphone).
Untuk mencegah stealer malware, Anda harus melakukan hal-hal di bawah berikut:
- Backup data secara berkala
Pastikan Anda sering mem-backup data Anda secara rutin untuk antisipasi jika data Anda di dalam perangkat hilang dicuri.
Anda bisa saja membackup data-data Anda di harddisk eksternal, tetapi lebih disarankan untuk membackupnya di cloud computing karena cloud computing bisa mengembalikan data yang hilang.
Menggunakan cloud computing juga tidak memerlukan tambahan perangkat lagi jika Anda ingin memindahkan data Anda di harddisk.
- Scanning virus secara berkala
Jangan lupa untuk scanning virus perangkat Anda dengan software antivirus. Pastikan software antivirus Anda sudah diperbarui supaya bisa menjaring virus-virus yang selalu berkembang seiring waktu.
Anda bisa menscanning perangkat Anda selama 15 menit sampai 1 jam untuk menghilangkan malware yang menjangkiti perangkat Anda.
- Gunakan safe mode
Jika perangkat Anda sudah telanjur terjangkiti malware, saat akan diperbaikin Anda harus menggunakan safe mode untuk perangkat Anda.
Untuk pengguna Windows 10, Anda bisa mengakses safe mode lewat sign in. Lalu, saat muncul layar masuk Windows, pilih Power > Restart sambil menahan tombol SHIFT.
Saat muncul tampilan Choose an option, pilih “Troubleshoot > Advanced options > Startup Settings > Restart”
Nantinya, akan muncul tampilan daftar opsi untuk mengakses safe mode Windows. Anda bisa menekan tombol 4 atau F4 untuk mengakses safe mode. Anda juga bisa menekan 5 atau F5 jika Anda ingin mengakses safe mode with Networking.
- Gunakan Windows Defender
Dulu, Windows Defender sering diremehkan saat OS Windows 7 dirilis. Kini, Windows Defender sudah memiliki kualitas terbaik yang bisa Anda andalkan untuk menjaga perangkat Anda dari virus dan malware.
Anda bisa memanfaatkan real time protection yang bisa mencegah program mencurigakan terinstal di perangkat Anda, atau bisa juga mengaktifkan Windows Defender Firewall untuk mencegah terkirimnya data penting Anda oleh hacker.
Anda bisa mengakses fitur Windows Defender, lalu pilih Windows Defender Firewall dan mengaktivasikannya. Anda disarankan untuk mematikan sambungan internet sehingga proses pemindahan data akan terhenti dan bisa mencegah pencurian data penting Anda.
Setelah Anda mengetahui stealer malware, semoga Anda bisa mencegah dan mengatasi malware ini tanpa perlu panik. Semoga bermanfaat!